Ken Kitamura adalah nama seorang gitaris yang tadinya biasa saja, tetapi karena dia telah melakukan hal yang luar biasa, maka cowok yang lahir di Shiga, Osaka 28 Nov 1969 ini menjadi begitu fenomenal di dunia musik rock di Jepang, bagaimana dia sebenarnya?
Pada tahun 1992, sekitaran bulan Juni, cowok yang lagi asyik kuliah di jurusan arsitek Universitas Nagoya itu dihubungi oleh temen lamanya waktu kecil, orang tersebut mengajak Ken untuk bergabung di bandnya buat jadi gitaris, buat gantiin gitarisnya yang baru aja cabut kata orang tersebut, tetapi karena mengemban harapan orang tua dan keluarga untuk melihat dirinya menjadi seorang arsitek yang sukses maka Ken menolak ajakan tersebut. Kemudian waktu terus berjalan dan akhirnya Ken menjadi arsitek yang sukses membangun gedung-gedung bertingkat di jepang. Sepertinya bukan begitu ceritanya? yah itu hanya isu yang akan membuat para penggemar Laruku kontan kaget. Cerita sebenarnya adalah orang yang menelepon Ken tadi tidak menyerah sampe disana, dia terus coba rayu (baca:maksa) Ken buat gabung sama tuh band yang gak jelas asal muasalnya, alhasil karena gak tahan di teror maka Ken coba tuk cabut dari Nagoya dan kembali ke Osaka buat liatin tu band, kok ngotot amat seh. Belakangan diketahui orang yang meneror Ken dan ngajak-ngajak ngeband tadi adalah Hyde, dan band yang gak jelas pertamanya tadi itu adalah L’arc~en~ciel (Laruku), 2 ikon musik Rock Jepang yang sekarang sangat tersohor seantero jagad.
Ken menjadi beken seiring kondangnya Laruku, dan kini telah menjadi salah satu gitaris paling berpengaruh di Jepang, gaya maen gitarnya tidak banyak neko-neko, mengumbar skill dengan melodi yang panjang jarang terdengar di riff-riff lagu Laruku, Ken lebih suka menggunakan suara clean effect buat sesi ritmis, seperti di lagu Kasao (Ray) yang membangkitkan nuansa mistis, terkadang petikan minimalis macam yang di lagu Snow Drop (Ray), kocokan gitar di Heaven’s Drive (Ark)atau melodi-melodi indah yang di Twinkle-Twinkle (Awake), nuansa akustik juga disambangi di Hitomi No Jyunin (Smile), Ken mencoba mengeksplorasi suara penuh muatan artistik, tanpa banyak kerumitan tetapi sangat nyaman didengar dan tidak mengurangi soul Laruku yang berbasis rock.
Di Laruku Ken telah membantu band ini membangun sebuah kerajaan musik rock Jepang dengan menghasilkan belasan album diantaranya DUNE [Limited Edition] (1993), DUNE (1993),Tierra (1994), heavenly (1995), True (1996), HEART (1998), ark (1999), ray (1999), REAL (2000), SMILE (2004), SMILE (CD + DVD) [Limited Edition] (2004), DUNE 10th Anniversary Edition (2004), AWAKE (2005), KISS (2007), dan puluhan single lainnya, tetapi tidak itu saja di era 10 tahun berdirinya Laruku, para personil memutuskan untuk break dari band dan mulai mengerjakan projek ego masing-masing termasuk juga Ken yang di bulan Agustus 2002, Ken membentuk band SOAP (Sons Of All Pussys) bersama Sakura (eks drummer laruku) dan Ein, seorang berkebangsaan Jerman, sebagai bassis. Di band ini, ken selain sebagai gitaris merangkap sebagai vokalis.
Tidak hanya jago maen gitar, cowok bergolongan darah AB ini juga ciamik nyiptain lagu, di Laruku catat saja lagu macam Fourth Avenue Cafe, As If in a Dream, Vivid Colors, Caress of Venus, dan Winterfall, yang konon dah digagas saat Ken masih 13 tahun, wow maksa banget ni anak. Lebih aneh lagi saat Laruku mengusung tema punk di projek Punk~en~ciel, Ken malah kedapuk jadi penggebuk drum, gak kebayang sebenarnya tetapi it’s ok doi beruntung lagu Laruku versi Punk maen drumnya gak serumit versi aselinya si Yukihiro (drumer Laruku), alhasil ya rada dipaksain n sedikit ngacau gak apa lah, tetap menghibur.
Para gitaris band Jepang saat ini dan kelak bakal gak bisa lupa sama ni nama karena akar rock yang diletakkan Ken bersama Laruku keburu kuat di mindset industri musik Jepang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar