5. Agama Budha
Agama
Budha di ajarkan oleh Sidharta, putra raja Sudddhodana dari kerajaan
Kapilawastu dan termasuk keturunan suku bangsa Sakya, ia dikenal dengan sebutan
Buddha Gautama atau Sakyamuni. Ada empat tempat yang di anggap suci oleh
pemeluk agama Budha karena memiliki hubungan dengan sidharta. Ke empat tempat
tersebut : Taman Lumbini, Bodh Gaya, Banares, dan Kusunegara. “Taman Lumbini”
terletak di daerah Kapilawastu, yaitu tempat kelahiran Sidharta(563M). “Bodh
Gaya” adalah tempat Sidharta menerima Penerangan Agung. “Benares” adalah tempat
Sidharta pertama kali mengajarkan ajarannya. “Kusinegara” adalah tempat
wafatnya Sidharta. Peristiwa kelahiran, Menerima Penerangan Agung dan
Kematiannya terjadi pada tanggal yang bersamaan yaitu waktu bulan purnama di
bulan mei. Ketiga peristiwa itu dirayakan oleh umat Budha sebagai hari Waisak.
Seorang
yang mau masuk agama Budha diwajibkan mengucapkan Tridharma, yaitu tiga
kewajiban yang berisi:
1. Saya mencari
pelindung pada Budha
2. Saya mencari
pelindung pada Dharma
3. Saya mencari
pelindung pada Sanggha
Ajaran agama Budha di bukukan dalam
kitab sucinya yang di sebut “Tripitaka” yang artinya tiga keranjang. Tripitaka
meliputi Vinayapitaka (berisi aturan-aturan hidup), Abdidharmapitaka (berisi
falsafah agama), Suttapitaka( berisi pokok-pokok atau dasar member peraturan).
Namun demikian setelah seratus tahun Sang Budha Gautama wafat, terjadi beberapa
penafsiran tentang ajaran yang di sampaikan oleh Sang Budha. Ajaran agama Budha
mengalami perpecahan, yaitu aliran Hinayana (kendaraan kecil) dan Maha yana(
kendaraan beras). Agama Budha pernah berpengaruh besar di India. Namun
demikian, dalam perkembangan selanjutnya pengikut agama Budha di India
berkurang. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor yaitu setelah Kaisar Wasoka
wafat (232M) tidak ada raja yang mau melindungi dan mengembangkan agama Budha
di India, dan juga karena agama Hindu berusaha memperbaiki
kelemahan-kelemahannya,sehingga pengikutnya semakin banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar